Kata “Indonesia” berasal dari kata dalam
bahasa Latin yaitu
Indus yang berarti “Hindia” dan kata dalam
bahasa Yunani nesos yang berarti “pulau”.
[7] Jadi, kata Indonesia berarti
wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.
[8] Pada tahun 1850,
George Earl, seorang
etnologberkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah
Indunesia dan
Malayunesia untuk penduduk “Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu”.
[9] Murid dari Earl,
James Richardson Logan, menggunakan kata
Indonesia sebagai sinonim dari
Kepulauan India.
[10] Namun, penulisan akademik Belanda di media
Hindia Belanda tidak menggunakan kata
Indonesia, tetapi istilah
Kepulauan Melayu (
Maleische Archipel);
Hindia Timur Belanda (
Nederlandsch Oost Indië), atau
Hindia (
Indië);
Timur (
de Oost); dan bahkan
Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel
Max Havelaar (1859), ditulis oleh
Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
[5]Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.
[5] Adolf Bastiandari
Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku
Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama
Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913.
Peninggalan fosil-fosil
Homo erectus, yang oleh
antropolog juga dijuluki “
Manusia Jawa“, menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu.
[11] Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari
Taiwan. Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan
bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan.
[12] Kondisi tempat yang ideal bagi pertanian, dan penguasaan atas cara
bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM,
[13] menyebabkan banyak perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi jalur pelayaran antara India dan Cina selama beberapa abad.
[14] Sejarah Indonesia selanjutnya mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan tersebut.
Di bawah pengaruh agama
Hindu dan
Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulau
Kalimantan,
Sumatra, dan
Jawa sejak
abad ke-4 hingga
abad ke-14.
Kutai, merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu
sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Di wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan
Tarumanegara. Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh
Kerajaan Sunda dari tahun 669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di
Jambi, Sumatera.
Sriwijaya mengalahkan Malayu dan muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di Nusantara. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu, sekaligus mengontrol perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan.
[16] Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa
Syailendradan
Sanjaya berhasil mengembangkan kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di
Jawa, dengan peninggalan bersejarahnya seperti candi
Borobudur dan candi
Prambanan. Di akhir abad ke-13,
Majapahit berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih
Gajah Mada, kekuasaannya meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering disebut “Zaman Keemasan” dalam sejarah Indonesia.
[17]Kedatangan pedagang-pedagang
Arab dan
Persia melalui Gujarat, India, kemudian membawa agama
Islam. Selain itu pelaut-pelaut
Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana
Cheng Ho (Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah menyinggahi wilayah ini pada awal
abad ke-15.
[18] Para pedagang-pedagang ini juga menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah Nusantara.
Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267, merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Ketika orang-orang
Eropa datang pada awal
abad ke-16, mereka menemukan beberapa kerajaan yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi mendominasi perdagangan rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua pelabuhan
Kerajaan Sunda yaitu
Banten dan
Sunda Kelapa, tapi dapat diusir dan bergerak ke arah timur dan menguasai
Maluku. Pada
abad ke-17,
Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan
Britania Raya dan
Portugal (kecuali untuk koloni mereka,
Timor Portugis). Pada masa itulah agama
Kristen masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal sebagai
3G, yaitu
Gold, Glory, and Gospel.
[19] Belanda menguasai Indonesia sebagai koloni hingga
Perang Dunia II, awalnya melalui
VOC, dan kemudian langsung oleh pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.
Di bawah sistem
Cultuurstelsel (
Sistem Penanaman) pada abad ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa dilaksanakan di Jawa, akhirnya menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak dapat dihasilkan VOC. Pada masa pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah
1870, sistem ini dihapus. Setelah
1901 pihak Belanda memperkenalkan
Kebijakan Beretika,
[20] yang termasuk reformasi politik yang terbatas dan investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh
Jerman,
Jepang menguasai Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia mengerahkan prajurit bila diperlukan.
Soekarno,
Mohammad Hatta,
KH. Mas Mansur, dan
Ki Hajar Dewantaradiberikan penghargaan oleh
Kaisar Jepang pada tahun 1943.
Pada Maret
1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah
perang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan, tiga pendiri bangsa yakni
Soekarno,
Mohammad Hatta, dan
Sutan Sjahrirmasing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan
perdana menteri. Dalam usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai ‘aksi kepolisian’ (
Politionele Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer.
[21] Belanda akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada
27 Desember 1949 sebagai negara
federal yang disebut
Republik Indonesia Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan internasional, terutama
Amerika Serikat. Mosi Integral
Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat. Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti sekaligus merintis
gerakan non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok
sosialis, misalnya
Republik Rakyat Cinadan
Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara tetangga,
Malaysia (“
Konfrontasi“),
[22] dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian
G30S yang menyebabkan kematian 6 orang
jenderal dan sejumlah
perwira menengah lainnya. Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya
Orde Baru yang segera menuduh
Partai Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional menjadi berdasarkan paham
sosialis-
komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden
Soekarno.
Jenderal
Soeharto menjadi presiden pada tahun
1967 dengan alasan untuk mengamankan negara dari ancaman
komunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut
kewarganegaraannya. Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan
Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebut
Orde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi
neoliberal dan berhasil mendatangkan
investasi luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal
rezim Orde Baru kebijakan ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi
Universitas California, Berkeley, yang dipanggil “
Mafia Berkeley“.
[23] Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik
korupsi,
kolusi, dan
nepotisme yang meluas dan dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi
demonstrasi besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun
1998.
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan
pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan, terutama
Papua.
Timor Timur akhirnya resmi memisahkan diri pada tahun
1999 setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi
PBB menjadi negara
Timor Leste.
GEOGRAFI
Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara
Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu:
Jawa dengan luas 132.107 km²,
Sumatera dengan luas 473.606 km²,
Kalimantan dengan luas 539.460 km²,
Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan
Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut: 12
mil laut serta zona ekonomi eksklusif: 200
mil laut,
[34] searah penjuru mata angin, yaitu:
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam Indonesia berupa
minyak bumi,
timah,
gas alam,
nikel,
kayu,
bauksit,
tanah subur,
batu bara,
emas, dan
perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah
pertanian sebesar 10%,
perkebunan sebesar 7%,
padang rumput sebesar 7%,
hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan
irigasi seluas 45.970 km
[35] 1. Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni.
2. Indonesia memiliki 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu Pulau Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Pulau Sumatera (473.606 km2) dan Pulau Papua (421.981 km2)
3. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.
4. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku. Menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa tersebut
5. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.
6. Indonesia memiliki Terumbu Karang (Coral Reef) terkaya di dunia (18% dari total dunia) dan memiliki species ikan hiu terbanyak di dunia (150 species).
7. Indonesia menempati peringkat pertama dalam produk pertanian, yaitu cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta peringkat kedua dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).
8. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.
9. Indonesia memiliki biodiversity Anggrek terbesar didunia yaitu sekitar 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.
10. Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk mencegah pengikisan oleh air laut atau abrasi pantai
BOGA
Sepanjang sejarah, Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua. Ini menyebabkan terbawanya banyak bumbu, bahan makanan dan teknik memasak dari bangsa
Melayusendiri,
India,
Timur tengah,
Tionghoa, dan
Eropa. Semua ini bercampur dengan ciri khas makanan Indonesia tradisional, menghasilkan banyak keanekaragaman yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahkan bangsa
Spanyol dan
Portugis, telah mendahului bangsa
Belanda dengan membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia.
Penganan kecil semisal kue-kue banyak dijual di pasar tradisional. Kue-kue tersebut biasanya berbahan dasar beras, ketan, ubi kayu, ubi jalar, terigu, atau sagu. Nasi rames yang berisi nasi beserta lauk atau sayur pilihan dijual di tempat-tempat umum, seperti stasiun
kereta api, pasar, dan terminal bus. Di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dikenal nasi kucing sebagai nasi rames yang berukuran sangat minimalis dengan harga murah, nasi kucing sering dijual di atas angkringan, sejenis warung kaki lima.
Terdapat pula aneka makanan yang dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau tanggungan. Pedagang keliling ini menyajikan
mie ayam, mi
bakso,
soto,
siomay, roti burger,
nasi goreng,
nasi uduk, dan lain-lain