Apakah kita sadar bahwa kenikmatan hidup kita (makan) ditanggan seseorang yang justru kita tidak hiraukan keberadaannya, yah dialah petani. Petani sayang, petaniku yg malang. Itulah petani, buruh negri ini yang tak pernah berhenti tuk selalu menberi.
segenap jiwa dan raganya memancarkan cahaya, cahaya yang suci cahaya kehidupan denggan jiwa yang kekar dan otot yang mengelegar. terlapisi keringat yang berkilau, mengalir darah yang yang suci darah kehidupan.
Itulah petani, buruh negri ini yang sayang selalu dihianati dan diobral janji-janti pemrintah. Mereka korban pemerintah, yang dijajah dinegeri sendiri.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar